Tiga Bulan yang Tak Terlupakan (3)
"Tiga hari yang lalu, mbak, kupangkas rambut dan jambangku. Aku mandi dan bercukur serta membersihkan diri total. Kubeli baju dan celana baru dan kujemput ibuku di bandara. Ia tak tahu perihal keberadaanku di hutan. Memang banyak sekali uang kuhemat
dengan cara demikian, tak perlu bayar sewa kamar, listrik, gas dan lain-lain. Setiap 2 minggu ketika pergi ke kota aku menelepon ibu. Ibu sama sekali tidak tahu tentang keadaanku."
Saya menghela nafas panjang mendengar ceritanya. Dari ekor mata saya lihat ibunya bergembira berceloteh-ria tanpa menyadari apa yang telah dialami anaknya 3 bulan terakhir ini. Tim menerawang jauh ke depan, menengok pemandangan hutan rimba beton Sydney, ia sudah siap menempuh perjalanan hidup yang baru. Kini Tim telah menamatkan kuliahnya tetapi pengalaman tiga bulan hidup di hutan itu tak akan pernah dilupakannya!
(Kisah Nyata 1998, ditulis pada tanggal 23 Januari 2002)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home