Kisah-kisah Imigran di Australia

Coretan kisah-kisah kaum imigran yang menetap di Australia (theresajackson@iinet.net.au). Silakan buka My Complete Profile, terdapat 5 Blog yang lain; Toys of Migrants in Australia, Resep Dapur IndoAus, Sketsa Kehidupan di Australia, Persahabatan Indo-Jepang di Australia, Kerabat Jawa di NSW.

Tuesday, May 16, 2006

Kisah Si Kwek-kwek dan Si Kwok-kwok (2)





Dua buah rumah baru itu akhirnya selesai dibangun, kebunnya berumput hijau dan penuh dengan tanaman bunga, pagarnya besi berwarna hijau. Kotak Posnya pun telah terpasang dengan megahnya, siap menantikan penghuninya!

Tak lama setelah kedua rumah itu jadi, dua keluarga penghuninya pun tiba. Dua buah truk pengangkut barang berukuran besar berhenti di depan masing-masing rumah untuk menurunkan barang. Suara ribut perabot diturunkan sudahlah pasti, namun kami tidak menduga bahwa keramaian bunyi tidak akan berhenti pada hari itu saja. Ternyata suara ributnya 'bersambung'.


Bagaimana tidak ribut? Masing-masing keluarga memiliki 6 orang anak jadi isi setiap rumah delapan orang, dua keluarga berjumlah total 16 orang. Mendadak sontak lingkungan yang tadinya sunyi sepi damai sejahtera berubah menjadi ramai bak pasar senggol. Anak-anak berlarian kian kemari baik di halaman mereka mau pun di jalan raya depan rumah. Burung-burung dari Twin Gum Reserve yang bermigrasi ke sana pada pergantian musim cukup terperanjat, semula mereka yang ramai berkicau kini ditimpali suara teriakan para anak dan orang dewasa, mungkin suasananya mirip ketika Nabi Nuh menurunkan muatannya dari bahteranya (Noah's Ark).

Untuk selanjutnya keluarga penghuni rumah nomor 4 kami juluki Kwek-kwek dan nomor 6 Kwok-kwok. Kedua rumah itu ternyata milik 'Housing Commision' artinya rumah pemerintah yang diperuntukkan untuk keluarga tidak mampu. Di Australia, paling beruntung adalah para single mothers artinya para ibu yang 'tidak menikah' (walau pun memiliki partner) dan memiliki anak lebih dari 5 karena mereka berhak mendapatkan rumah seperti rumah no 4 dan 6 tersebut ditambah bantuan keuanngan untuk setiap anak. Kami hitung barangkali dengan 6 anak paling tidak mereka mendapat tunjangan 2000 dolar perminggunya. Alamak! Jumlah yang sangat besar bagi orang yang tidak bekerja.

1 Comments:

Blogger Theresa Jackson said...

Mereka tidak peduli, itulah sayangnya.

4:46 PM  

Post a Comment

<< Home