Kisah-kisah Imigran di Australia

Coretan kisah-kisah kaum imigran yang menetap di Australia (theresajackson@iinet.net.au). Silakan buka My Complete Profile, terdapat 5 Blog yang lain; Toys of Migrants in Australia, Resep Dapur IndoAus, Sketsa Kehidupan di Australia, Persahabatan Indo-Jepang di Australia, Kerabat Jawa di NSW.

Wednesday, May 24, 2006

3 Bulan yang Tak Terlupakan (1)

Nama lengkapnya adalah Timothy Lumintang Smith. Panggilannya akrabnya adalah Tim, seorang anak hasil perkawinan campuran, ibu berasal dari Manado dan ayahnya berasal dari Inggris. Tim berkunjung ke rumah kami bersama ibunya. Sang ibu cantik jelita, seorang artis, bintang film kawakan dari Indonesia. Kak Leoni memang hidup penuh 'glamours' di Jakarta. Ia pernah tinggal selama beberapa tahun di Inggris bersama suaminya. Tiba-tiba suaminya meninggal. Keadaan perusahaan jadi berguncang, ekonomi Indonesia sedang krisis dan ekonomi keluarga pun akhirnya ikut tergoyang. Terlanjur sudah, si Tim sudah didaftarkan untuk kuliah di UTS (University of Technology Sydney). Saat bertemu kami, mereka sedang menanti hasil penjualan rumah di London. Mereka menetapkan untuk pindah ke Australia menggunakan uang warisan ayah Tim.

Tim berwajah sedikit murung, rambutnya gondrong dan kusut. Wajah anak muda ini nampak lelah dan penuh penderitaan. Ketika ibunya sedang mengobrol, ia diam-diam beringsut pergi. Saat itu kami sedang mengobrol di Roof Top (bagian atas flat) sambil memandang ke arah Cockle Bay di Darling Harbour. Saya mendekatinya, karena merasa bahwa ia berjiwa seniman kami pun asyik mengobrol sendiri. Memang ternyata ia suka membuak kartun dan mengoleksi mainan, kami pun terbenam dalam obrolan yang akrab.

"Tahukah mbak?" Ujarnya memelas "Saya ini baru saja keluar dari hutan. Tepatnya 3 hari yang lalu. Saya tinggal di sana selama 3 bulan." Dengan mata tak percaya saya memandanginya, tak heran penampilannya sedemikian kusut.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home